Putriku tercinta! Usiaku telah memasuki usia senja. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku mengunjungi banyak negeri dan bertemu banyak orang. Telah kurasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu, denganlah nasehatku yang benar lagi jelas berdasarkan pengalamanku, dimana engkau tidak pernah mendengar dari orang lain.
Penaku telah tumbul dan mulutku letih untuk menulis dan mengajak pada perbaikan moral, menghapus kebejatan dan mengekang hawa nafsu, dan kami tidak menghasilkan apa-apa. Tidak ada kemungkaran yang dapat kami berantas, bahkan kian bertambah, kerusakan mewabah, pakaian terbuka dan merangsang, semua itu terjadi dari satu negeri ke negeri lain, sampai tak satu negeri islam pun menurut dugaanku terhindar dari wabah ini. Negeri-negeri Syam seperti Syria, Yordania, Libanon dan Palestina, yang dulu benar-benar bersih, menutup aurat, sangat menjaga kehormatan wanitanya, kini wanitanya keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian tangan dan lehernya.
Sungguh kami belum berhasil, kami kira tidak akan berhasil. Tahu kah engkau, kenapa?
Karena sampai saat ini, kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tau jalannya. Sesungguhnya jalan kebaikan ada di depanmu, putriku! Kuncinya ada ditanganmu. Bila engkau percaya bahwa kunci itu ada, lalu engkau menggunakannya untuk masuk, maka keadaan akan baik.
Lelaki memang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tapi bila engkau tidak setuju, para lelaki tidak akan berani dan andaikan bukan karena lemah gemulaimu, lelaku tidak akan bertambah parah.
Bila engakau mengerti bahwa semua laki-laki serigala dan engkau adalah domba, niscaya engkau akan lari dari meraka, sebagaimana domba lari dari serigala.
Bila serigala hanya menginginkan daging domba saja, maka sesuatu yang diharapkan lelaki dari engkau lebih mulia dari daging domba itu. Kematian lebih baik bagimu daripada kehilangan sesuatu yang mulia itu.  Lelaki itu mengharapkan sesuatu yang paling mahal bagimu, yaitu kehormatan yang menjadi kebanggaan, kemulian dan dengan itu pula engkau hidup.
Ya demi Allah … tidaklah seorang pemuda melihat gadis kecuali gadis itu dikhayalannya dalam keadaan telanjang tanpa pakaian. Demi Allah, begitulah. kami bersumpah kedua kalinya padamu.
Jangan pernah engkau percaya apa yang dikatankan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali dari akhlak dan budi bahasanya, berbicara bagai seorang sahabat, mencintai bagai seorang kawan. Demi Allah, ia telah berbohong! karena itu semua tidak lebih dari perngkap untuk mencapai tujuannya, atau sedikit tidak, pemuda itu sendiri merasa bahwa itu adalah rayuan.
Setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai putriku? Coba pikirkan!
Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu. Jiwamu menangis dan keningmu tercoreng. Masyarakat yang zholim dapat mengampuni pemuda itu dengan mengatakan: Ia anak muda yang sesat dan taubat. Tetapi engkau, selama hidupmu tetap bekubang kehinaan dan keaiban, mensyarakat tidak akan mengampunimu selama-lamanya.
Namun jika engkau bertemu pemuda, kau membusungkan dadamu, kau palingkan muda, kau tunjukkan kepribadian dan menghindar… dan jika pengganggumu tidak mengindahkan, sampai berbuat lancang dengan perkataan dan tangan usil, engaku lepaskan sepatumu lalu kau lempar kepalanya. Bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalam akan membelamu. Setelah itu, anak-anak nakal tidak akan menganggumu dan gadis-gadis lain. Dan tentu, jika pemuda yang shalih akan datang kepadamu untuk meminta maaf dan tidak mengulangi perbuatannya.
Wanita, bagaimanapun juga status sosial, kekayaan, popularitas dan prestasinya, tidak akan mendapatkan sesuatu yang diangan-angankan dan kebahagiaan kecuali dalam perkawinan. menjadi istri yang baik, seorang ibu yang terhormat dan pendidik keluarha. Baik wanita itu seorang ratu, putri raja atau seorang bintang film hollywood kenamaan yang penuh dengan kegemerlapan dan mempesona kebayakan wanita.
Cita-cita wanita paling tinggi adalah perkawinan, walaupu ia seorang anggota parlemen, pemegang kekuasaan. takkan ada seseorangpun yang mau mengawini wanita pelacur. Seorang yang hendak mengawini wanita baikpun, jika ia ternyata sesat, orang itu akan menginggalkannya.
Seorang pria, sekalipun fasik, bila ditempat kelezatan tidak menemukan wanita yang mau mengorbankan kehormatannya di bawah talapk kakinya dan sesuka hati mau dijadikan barang mainan, bila ia  tidak mendapatkan perempuan lengah yang mau diajak kawin menurut agama iblis dan seperti kucing di hulan Februari, pria ini mencari istri menurut cara Islam.
Wanita, kalian lebih patut dan lebih mampu dari kaum lelaki untuk melakukan perbaikan, karena kalian lebih mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita terpelihara, mulia, wanita yang terjaga dan beragama. Bentuklah jama’ah-jama’ah dari kalian untuk mengembalikan saudari-saudari  kalian yang sesat menuju kebenaran. Ajaklah mereka bertaqwa kepada Allah. Bila mereka tidak mau, peringatilah akan terjangkitnya penyakit. Bila mereka tidak menurut juga, jelaskan lah dengan melihat kenyataan.  Katakan kepada mereka : Kalian adalah gadis remaja putri yang cantik, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu kekal? Akan tetapkah remaja dengan keremajaannya dan yang cantik dengan kecantikannnya. Bagaimana jika kalian sudah jadi nene-nenek dengan punggung bungkuk dan muka keriput? Saat itu, siapkah yang akan simpati?.
Dan nasehat-nasehat serupa, kalian para wanita, tidak memerlukan petunjuk orang lain dan tidak kehabisan cara untuk memberi nasehat kepada saudari-saudari kelian yang sesat dan patut dikasihi. Bila kalian tidak mengasihi meraka, berusahalah untuk menjaga wanita baik-baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh agar mereka tidak menempuh jalan yang salah itu.
Kenyataan……
Dua ayam jago bila sama-sama menginginkan ayam betina, saling menyerang karena cemburu dan membela. Tapi di pesisir Iskandariah Mesir dan Bairut, lelaki muslim tidak merasa cemburu wanita-wanita muslim dilihat orang-orang asing, bukan saja wajahnya, kedua belah tangan dan juga bukan saja leher mereka, tetapi terlihat segala apa yang ada ditubuh mereka kecuali benda yang menjijikan dan lebih baik ditutup yaitu vagina dan buah dada.
Di club-club malam, suami-suami muslim menyuguhkan istri-istri mereka untuk berdansa berangkulan dengan lelaki asing, dada bertemu dada, perut bertemu perut, bibir dengan pipi, kedua tangan memeluk tubuh. Tetapi miskipun demikian, tak seorangpun protes. Di Universitas-universitas Islam, mahasiswa muslim duduk dengan mahasiswi muslimah dengan aurat terbuka. Tak seorangpun orang tua yang mengingkari.
Siapa yang merasa bahagia bila universitas-universitas Mesir, Syiria (Indonesia) dan seluruh negerinegeri Islam mengalami persoalan yang sama?
Saya tidak berbicara kepada para pemuda. Saya tidak ingin mereka mendengar. Saya tau bahawa kemungkinan mereka menyanggah dan mentertawakan saya. karena saya telah menghalangi mereka menikmati kelezatan yang benar-benar mereka peroleh. Akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku. Wahai putriku yang beriman dan beragama! putriku yang terhormat dan terpelihara! ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua bukan orang lain kecuali engkau. Oleh karena itu, jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis. Jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan demi kebebasan, moderinisasi, kemajuan dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yeng terlaknat itu tidak beristri dan punya anak, mereka sama sekali tidak perduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara.
inilah nasehatku padamu, putriku. inilah kebenaran, selain ini jangan percaya. Sadarlah ditanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mau, perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun akan menjadi baik.
(Syaikh Ali Thanthawi – Darul Haq).

0 comments :

Post a Comment

 
Top