Dengan segala kerendahan hati mari sejenak kita tundukkan kepala sembari memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan ridho nya untuk kita semua.
Sholawat dan salam yang sekhalis2nya kita persembahkan keharibaan Baginda Rasulullah MUHAMMAD SAW yang merupakan cerminan dalam menata hidup di dunia dan akhirat tempat bermuaranya segala ilmu, amal, kebaikan dan kebijakan.
“Bulan ramadhan ialah bulan yang didalam nya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas atas petunjuk yang ada dan pembeda antara haq dan bathil”.( Albaqaroh;175).
Para pakar ilmuan islam menyebut bulan ramadhan merupakan bulan turunnya revolusi samawiah, yakni turunnya kitab suci Allah yang merupakan total koreksi terhadap kemungkaran, kebathilan kekufuran dan keangkuhan manusia dari zaman ke zaman, penyelewengan manusia zaman Nabi Ibrahim AS dirombak dan dikoreksi dengan turunnya Suhuf Ibraahim, pelanggaran dan kemungkaran kaum Nabi Musa AS dikoreksi melalui wahyu Allah yakni kitab taurat, zaman Nabi Daud AS, Allah menurunkan petunjuk-Nya berupa kitab zabur, keangkuhandan kesombongan bani israil dizaman Nabi Isa AS Allah rombak dengan Kitab Injil dan zaman jahiliah yang penuh kedzaliman dan kekufuran, Nabi Muhammad SAW Allah luruskan dengan Alquranul Karim.
dalam ayat lain Allah menegaskan pula, kurang lebih artinya :
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepada mu pengajaran dari Tuhan mu dengan (Alquran) dan penyembuh bagi penyakit dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang2 yang beriman” (Yunus; 57).
dari ayat di atas sangat jelas Allah SWT menegaskan bahwa kitab suci Al-quran atau kumpulan dari kalamullah memiliki 4 fungsi utama : Pertama merupakan satu2nya petunjuk dan mauidzoh (penerangan) bagi manusia; kedua penjelas tentang petunjuk2 Allah SWT yang pernah ada; ketiga pembeda antara haq dan bathil, dan yang ke empat adalah syifa’ artinya penyembuh bagi penyakit dalam hati, spt : ( ujub, riya', hasad, tamak, iri dengki dan sombong) . Maha suci Allah telah menurunkan Al-quran pada bulan Ramadhan, ini mengisyaratkan bahwa Ramadhan adalah bulan yang sangat2 mulia dan istimewa dihadapan Allah, ini sangat menarik untuk kita cermati.
Ada satu ilustrasi menarik yang mungkin bisa sebagai acuan telaah bagi kita selaku mukmin, ini merupakan sunnatullah yang menarik pula untuk kita dicermati, kalau kita perhatikan lebih seksama tatkala seorang pemimpin suatu bangsa atau negara berpidato menyampaikan pidato kenegaraan nya, sudah pasti dan tentunya apapun yang disampaikan adalah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi hidup rakyatnya, dan tentu pula penting bagi keberlangsungan dan kemakmuran hidup berbangsa dan bernegaranya. Dari ilustrasi ini memberikan gambaran dan cerminan pada kita bahwa dengan 6666 ayat atau 30 jus surat yang dikirim Allah melalui rasulnya yang kemudian diaplikasikan dan diterjemah lalu disampaikan oleh rasul sesuai dengan tingkat kemampuan hamba (umatnya), sudah pasti kesemuanya karena rahman rahim Allah kepada manusia selaku khalifah yang mengemban visi misi ketuhanan yang bertujuan untuk keselamatan dan kemaslahatan manusia itu sendiri dan seluru alam dan isinya dari dunia samapai akhirat. Lantas pertanyaan selanjutnya seberapa besar kita meyakini kebenaran Al-quran sebagai petunjuk bagi kita, dan bagaimana dalam aplikasi pelaksanaanya ?? karenanya Allah mengingatkan kita dalam firmannya yang artinya :
“Bagaimana Allah akan memberikan petunjuk kepada suatu kaum yang mengingkari (Al-quran) sesudah mereka beriman, padahal mereka mengakui bahwwa rasul itu benar, dan dia telah datang kepada mereka dengan (membawa Al-quran sebagai bukti) keterangan yang nyata (dari sisi Allah) dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang dzolim.” (alimran 86)
untuk menjawab pertanyaan ini mari kita bersaksi bagaimana ironis dan sangat menggelikan nya transisi pergeseran nilai2 rujukan luhur islam yang bersumber dari Al-quran dan As-sunnah secara drastis dan begitu dramatis berpindah menjadi tradisi jahiliah di tengah2 kita. Ini sangat memalukan bagi kita yang mengaku mukmin muslim, lihat saja bagaiman nilai kebanggaan semu dari minuman keras tertanam kuat, kebanggaan kaum hawa berbusana sexi yang membangkitkan sahwat, belum lagi gibah dan fitnah keji di dipertontonkan dan di legalkan dan banyak lagi yang lain nya kita saksikan, dari kenyataan ini lantas tidakkah kita termasuk kategori kaum yamg dzolim seperti yang dimaksud ayat diatas, tentu ini patut untuk sama2 kita introspeksi diri kembali, yang kita butuhkan adalah merenung dan berpikir jernih dan kembali membuka surat2 Allah yang dikirim melalui rasulnya, mari kita tanamkan kembli keyakinan bahwa Al-quran lah solusinya, membacanya dan mencoba memahami maknanya, satu persatu kita dudukkan ditempatnya, mulailah kita dengan lafaz taauwudz dan istigfar, Astagfirullah dengan memohon ampunan.. gugahlah kembali diri dan keluarga kita untuk menanam kesadaran betapa pentingnya taubah, inabah dan istiqomah memasuki bulan ramadhan ini dengan membasahi mulut dan lidah kita degan bacaan Alquran, mengisinya dengan ibadah semata2 mengharap ridho Allah, semoga momentum ramadhan kali dapat qita jadikan sebagai titik balik untuk memperbaiki yang salah menjadi benar dari setiap amaliah ibadah kita amin yaa rabal alamin........kembali
Sebelumnya marilah Qta panjatkan rasa syukur yang setinggi2 nya kehadirat Allah Azza Wajalla atas segala limpahan rahmat dan ridho nya kepada Qta skalian, kemudian Qta sampaikan pula Sholawat serta salam yang sekhalis2nya keharibaan Baginda Rasulullah MUHAMMAD SAW yang merupakan Uswah dan Qudwah bagi Qta sekalian dari dunia hingga akhirat kelak. Amin…
Taqwa dalam kepatutan, kepatuhan dan dzikrullah semata2 mengharap ridho Allah saja yang dapat mendekatkan Qta kepada kemuliaan Allah dan Rasulnya, Karena nya, wahai seluruh saudara ku sekalian, marilah Qta mendekatkan diri kepada Allah dengan senantiyasa meningkatkan kualitas keTaqwaan dengan segenap hati dan seluruh kemampuan Qta dalam menjalankan perintah Allah dan Rasulnya, serta menjauhkan diri dan keluarga dari laranganya agar senantiyasa diri dan keluaga Qta terhindar dari murka dan azab Allah. Amin....
Hari ini adalah hari kelima kita memasuki bulan syawal, memasuki syawal kali ini ada sesuatu yang mulai terasa berbeda setelah kiranya kita mengantongi predikat Fitrah, setelah satu bulan menapakaki hari2 bersama Ramadhan, demikianlah sepatut nya. Masih hangat membekas dalam benak Qta bagaimana Ramadhan menuntun hari2 kita dalam ibadah munajat kehadirat Allah Azza wajalla penuh harap atas rahmat dan pengampunan nya, dari mulai kita makan sahur dan satu hari penuh menahan diri dari makan minum dan menahan diri dari segala hal2 yang membuat makruh dan membatalkan ibadah puasa yang kita jalani termasuk pula didalam nya tidak ada gibah, gunjing, hasad, ujub, riya’ takabbur dan sebentuk penyakit hati lain nya hingga sampai berbuka puasa dan kemudian malam nya di isi dengan sholat isya dan tarawih berjamaah, lantas mengisi malam2 dengan tadarrus Al-quran hingga larut malam, seluruh titik2 dan penjuru pelanet bumi ini tergerak berpacu mengagung asma’ Allah dan membaca surat2 Allah, semua nya terasa sungguh sangat mulia dan indah, apalagi Allah menghiasi malam2 nya dengan dengan limpahan rahmah dan magfirah semoga segala bentuk ibadah dalam ramadhan membekas dan menjadi semangat baru bagi kita untuk tetap dalam Amal sholeh dan nahi mungkar. segala bentuk tuntunan ibadah kita di dalam bulan ramadhan tersebut tiada lain bertujuan untuk membentuk pribadi2 mukmin muslim yang baru dengan segala tahapan2 dalam pencapaiannya, hingga begitu memasuki syawal terlahirlah individu2 muslim yang fitrah lahir dan bathin.
Zakat fitrah adalah simbol sekaligus manifestasi tertinggi dari nilai pencapaian kita sebagai hamba melewati Ramadhan. Mengapa zakat fitrah yang Allah jadikan media penyucian bagi hambanya ..!?! Allah berfirman dalam surah taubah ayat 103, yang artinya :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itulah yang membersihkan harta mereka dan menyucikan hati mereka, dan berdoalah untuk mereka sesungguhnya doa mu menjadikan ketentraman bagi mereka, dan Allah maha mendengar lagi mengetahui".
Dan ditegaskan lagi dengan Sabda Rasullah SWA, yang artinya :
"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah itu sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia2 dan omong kotor dan hadiah bagi orang2 miskin".
dari ayat dan hadits di atas dapat kita simpulkan bahwa zakat merupakan proses pembersihan dan pensucian diri, maka bagi seseorang yang telah mengeluarkan zakatnya berarti ia telah membersihkan hartanya dari hak2 yang diluar miliknya, dan berarti pula membersihkan seseorang tersebut dari sifat kikir, bakhil dan aniaya. dengan demikian harta yang ada pada dirinya menjadi bersih dan halal dari hak2 orang lain dan sekaligus pembebasan diri dari dominasi harta dan sifat materialis serta menuhankan harta benda. SUBHANALLAH WALHAMDULILAH LAILAHA ILLALLAH ALLAHUAKBAR WALILLAHILHAM.
Mencermati segala bentuk amal ibadah dan munajat Qta kepada Allah selama bulan ramadhan dan selama hidup manusia sebagai hamba di dunia. ada satu ilustrasi (gambaran) menarik yang merupakan sunnatullah yang patut menjadi renungan Qta bersama yakni tatkala Qta meniupkan udara (oksigen) kedalam sebuah balon udara, setelah balon itu mengembung terisi oksigen atau udara maka yang Qta dapati adalah balon itu selalu akan berada disekitar Qta dimana sekitarnya oksigen atau udara yang sama yang ditipkan kedalam nya, namun apabila balon itu Qta tiupka kedalam nya unsur atau gas yang lebih ringan katakanlah seperti unsur proton atau neutron niscaya Qta akan dapati balon tersebut akan bergerak naik membumbung keatas angkasa mencari unsur yang sama seperti yang ditiupkan ke dalam nya. Demikianlah pula hal nya dengan diri manusia selaku hamba2 Allah apabila diri manusia tersebut selama hidupnya selalu di isi dengan amal sholih dan kalimah2 thayyibah singkatnya dengan banyak bertahmid, bertakbir, bertasbih, dan berdzikir kepada Allah semata2 mengharap ridho Allah maka begitu jasad manusia ini mati meninggalkan dunia, niscaya ruhaninya yang selama hidupnya diisi dengan unsur2 yang serupa dengan apa2 yang dilakukan para ambiyak, mursalin, suhadak, sholihin dan auliya Allah maka ruhani tersebut akan naik setinggi2nya mencari unsur2 serupa dan istimewanya lagi akan mendapatkan panggilan mesra dari Allah Azza wajalla penciptanya nya untuk berkumpul bershaf2 mengisi tempat2 di sekitar AuliyaAllah dan para shalihin : inilah yang Allah maksudkan dalam firman nya :
"Wahai jiwa2 yang tenang kembalilah ke pangkuan Tuhan mu dengan ridho lagi diridhoi, masuklah kedalam golongan hamba2- Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku".
Refleksi pemahaman sederhana ayat di atas , sungguh jiwa2 yang Allah maksudkan adalah jiwa2 yang selama hidupnya di dunia selalu disucikan dengan amal sholeh yakni yang tunduk dan patuh dengan pesan2 Allah melalui surat2 yang dikirimnya melalui Rasulnya Muhammad SAW. Dan adapun hamba2 yang Allah maksudkan adalah para Ambiyak, mursalin, suhadak, auliyaillah dan para sholihin yang selalu hati dan lidahnya terikat senantiyasa berdzikir kepada Allah.
Namun sebaliknya apabila yang kita tanam dalam diri kita adalah bau busuk dari khutuwatissyaithanyang penuh dengan tipu daya, intrik2 syaithoniyah niscaya neraka jahannamlah tempat kembalinya.
Lantas sekarang terserah kita, pilihannya sangat nyata dan jelas, karenanya marilah momentum syawal penuh kesucian ini dapat kita jadikan sebagai babak baru dalam menata diri dan keluarga kita mengisi dan meniupkan RUH2 islam yang lebih meiliki makna ke dalamnya. Semoga ramadhan yang baru kita lalui adalah awal pertanda yang baik pula dalam kita mulai mengisi dan meniupkan kedalam diri yang sesungguhnya diri dalam diri kita Dzikrullah dan Amal Sholeh sehingga pada akhirnya nanti kita Ridho meninggalkan dunia fana ini dan Allah pun meridhoi jiwa kita dan masuk kedalam golongan hamba-Nya.
Semoga Allah dan Rasul-Nya senantiyasa membimbing jasmani dan ruhani kita dari alam dunia hingga yaumil akhir kelak Amin..................................................................
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments :
Post a Comment